Bernyanyi?, siapa sih didunia ini orang yang nggak bisa nyanyi, saya rasa semua orang didunia ini pasti bisa bernyanyi, dan hanya alasan aja kalau ada orang yang ngaku nggak bisa nyanyi.
Nyanyi adalah sebuah anugrah yang diberikan sang pencipta kepada seluruh mahluknya, jangankan manusia, burung aja bisa bernyanyi kok he..he..he (walaupun dalam bahasa berbeda (baca :”berkicau”)), merdu sekali lho, apa mungkin burung punya guru vokal ya?
Nah…supaya dalam bernyanyi, bisa dicapai hasil yang baik dan menghasilkan suara yang enak didengar, maka ada beberapa hal/tips yang perlu diperhatikan sebelum bernyanyi, diantaranya adalah sebagai berikut :
(Nb : tips ini juga bisa digunakan untuk latihan teknis bernyanyi dalam paduan suara)
1. Pernafasan
Kebaikan bernyanyi seseorang tergantung dari bagaimana dia melakukan pernafasan. Sebanyak 80% kebaikan pernafasan mempengaruhi kebaikan bernyanyi. Pernafasan yang digunakan dalam bernyanyi adalah pernafasan DIAFRAGMA (sekat rongga dada) bukan pernafasan bahu atau dada. dalam pernafasan ini, yang terpenting bukan menggerakkan otot – otot rongga perut ke depan, melainkan ke kanan dan ke kiri.
Untuk memperoleh kebaikan bernyanyi, yang harus dihindari adalah:
a. Pemborosan nafas
b. Mengambil nafas terlalu banyak
c. Menunggu sampai kehabisan nafas
d. Berdiri dengan sikap badan kaku
e. Tulang punggung membungkuk
2. Kesadaran adanya resonansi
Cara bagaimana kita menyadari adanya resonansi adalah dengan cara bersenandung. Melakukan senandung dengan baik adalah dengan cara mengatupkan bibir dengan ringan, tidak merapatkan gigi atas dan bawah namun membentuk celah ± 1 jari, dengan lidah dalam keadaan lemas dan ujungnya menyentuh akar gigi bawah. Saat bersenandung kita bisa meraba dan merasakan bagian mana yang terasa paling bergetar.
3. Memperbesar ruang resonansi
Untuk mencari ruang resonansi yang baik, hendaknya menutup salah satu daun telinga dengan telapak tangan kemudian menyanyikan bunyi “m”
Bantuan untuk memperbesar ruang resonansi adalah dengan bayangan seakan – akan mau meluap. Dalam bernyanyi cukuplah dibayangkan saja mau menguap kemudian gunakanlah ka, ta, d,a ra.
atau dengan
4. Memperkeras dinding – dinding resonansi
Susunan rongga – rongga resonansi setiap orang selalu berbeda, sehingga inilah yang menyebabkan perbedaan warna suara setiap orang berbeda. Untuk memperkeras dinding rongga resonansi bisa dilakukan hal – hal sebagai berikut:
dada…dada…dodo…didi….
Dengan latihan seperti ini, diharapkan dinding – dinding resonansi bisa menjadi keras dan kokoh. Dalam bernyanyi, kita harus berusaha agar langit – langit lunak bisa terangkat setinggi – tingginya.
5. Menghindari turunnya nada
Untuk menghindari agar suara kita tidak turun, hendaknya para penyanyi membidik nada sedikit tinggi dan tepat sasaran, sehingga nada – nada yang kita nyanyikan tepat dan tidak turun.
Alasan – alasan mengapa nada yang dinyanyikan kurang tepat :
1. Suasana bernyanyi terlalu tegang atau kurang menyenangkan
2. Konsentrasi bernyanyi kurang
3. Kehabisan nafas
4. Nada – nada yang ditekan terlalu lama
5. Kurang peka akan keselarasan dalam gabungan suara
6. Kurang mahir dalam membidik lompatan nada
7. Mudah menyerah pada nada – nada sukar
8. Tidak menguasai nada – nada sukar
9. Warna gelap dan terang mempengaruhi tinggi nada
10. Kecenderungan mengikuti tangga nada lain
11. Tergelincir waktu mengayunkan nada
Setiap lagu yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi memang diharapkan bisa memberikan nyawa atau jiwa pada lagu etrsebut, namun penjiwaan paduan suara atau individu tidaklah sama. Penyanyi individu, lebih bebas mengekspresikan mimik pada lagu yang dibawakannya (bisa dengan sedih, ceria, dll), sedangkan penyanyi paduan suara, lebih ditonjolkan pada permainan wajah saja.
0 komentar:
Posting Komentar